Senin, 30 Mei 2011

Resirculation Water System

1. Apakah air yang digunakan dalam resirkulasi perlu diganti?
Air yang dipergunakan dalam sistem resirkulasi tidak perlu diganti. Yang perlu dilakukan hanyalah menambahkan air, itupun hanya dalam jumlah yang sedikit untuk mengganti volume air yang hilan. Air yang digunakanpun harus melalui tahap karantina. Air yang berasal dari laut dan air tawar ditampung dalam kolam karantina untuk selanjutnya dialirkan ke kolam perlakuan dan bermuara ke tambak-tambak. Sterilisasi dilakukan dengan menggunakan klorin di kolam karantina agar air yang digunakan terbebas dari carrier penyakit. Dosis klorin yang digunakan pada aplikasi pertama adalah 3 ppm dengan tujuan agar crustaceae yang dapat menjadi carrier penyakit dapat dimusnahkan. Pada aplikasi kedua digunakan klorin sebanyak 1,5 ppm dengan tujuan untuk menghancurkan telur-telur crustaceae tersebut (Yudha, 2005).

2. Apakah kita boleh memelihara lebih dari satu jenis biota?
Dalam resirkulasi water sistem kita boleh memelihara lebih dari satu jenis biota. Akan tetapi biota yang akan dimasukan tidak akan mengganggu biota utama yang dipelihara, bukan merupakan predator maupun kompetitor dari biota utama. Akan lebih baik jika biota tambahan yang dimasukkan merupakan bakteri yang dapat mengurai bahan-bahan organik yang tidak diperlukan yang dapat menjadi toksik dalam sistem. Selain itu biota yang ditambahkan sebaiknya adalah biota yang merupakan predator dari biota-biota yang bersifat patogen.

3. Sebutkan proses-proses pada setiap filter!
a. Filer biologi
Filter biologi atau biofilter merupakan filter yang terdiri dari media tempat bakteri dapat hidup (Helfrich dan Libey, 2003). Sedangkan menurut Akbar (2003), biofilter adalah alat untuk memelihara mikroorganisme yang berguna dalam proses nitrifikasi. Biofilter yang dimaksud disini adalah penggunaan bioball sebagai media tumbuhnya bakteri. Yayat dan Bambang (2002), menyatakan bahwa sistem bakteriofiltrasi dapat mereduksi senyawa-senyawa toksik seperti amonia dan nitrit di dalam air. Reduksi yang paling nyata tampak pada kadar amonia. Turunnya kadar amonia tersebut disebabkan karena terjadinya pemecahan amonia menjadi nitrit oleh bakteri Nitrosomonas. Kadar nitrit dalam air juga menurun. Nitrit dalam sistem penyaring biologis akan diubah oleh bakteri Nictrobacter menjadi nitrat, selanjutnya dalam kondisi anaerob akan diubah menjadi nitrogen (Coklin dan Chang, 1983). Proses nitrifikasi terhadap sisa pakan dan feses dalam biofilter yang menghasilkan NH 4-, NO2-dan NO3- serta melibatkan bakteri Nitrosomonas dan Nitrobacter dapat dilihat pada gambar dibawah ini.


Proses Nitrifikasi (modifikasi dari Baclaski, 2002)

b. Filter fisik
Berfungsi untuk menyaring limbah padat berdasarkan ukurannya, dimana limbah yang berukuran partikel besar tidak dapat melewati filter. Selain itu, filter karang juga dapat berfungsi sebagai media atau substrat bagi koloni bakteri-bakteri pengurai sehingga juga dapat berfangsi sebagai biofilter. (Yayat dan Bambang, 2002).
c. Filter kimia
Berfungsi untuk mengikat kation amonia. Absorpsi merupakan suatu proses dimana suatu partikel terperangkap kedalam struktur suatu media dan seolah-olah menjadi bagian dari keseluruhan media tersebut. Proses ini dijumpai terutama dalam media karbon aktif. Karbon aktif memiliki ruang pori sangat banyak dengan ukuran tertentu. Pori-pori ini dapat menangkap partikel-partikel sangat halus (molekul) dan menjebaknya disana. Dengan berjalannya waktu pori-pori ini pada akhirnya akan jenuh dengan partikel-partikel sangat halus sehingga tidak akan berfungsi lagi. Sampai tahap tertentu beberapa jenis arang aktif dapat di reaktivasi kembali, meskipun demikian tidak jarang yang disarankan untuk sekali pakai. Reaktifasi karbon aktif sangat tergantung dari metode aktifasi sebelumnya. (Edhi,2001)

4. Sebutkan komponen-komponen tambahan yang sering digunakan!
a. Bak pemeliharaan ikan / tangki kultur (growing tank) yaitu tempat pemeliharaan ikan, dapat dibuat dari plastik, logam, kayu, kaca, karet atau bahan lain yang dapat menahan air, tidak bersifat korosif, dan tidak beracun bagi ikan.
c. Penyaring partikulat (sump particulate) yang bertujuan untuk menyaring materi padat terlarut agar tidak menyumbat biofilter atau mengkonsumsi suplai oksigen.
c. Biofilter merupakan komponen utama dari sistem resirkulasi. Biofilter merupakan tempat berlangsungnya proses biofiltrasi beberapa senyawa toksik seperti NH4+ dan NO2-. Pada dasarnya, biofilter adalah tempat bakteri nitrifikasi tumbuh dan berkembang.
d. Penyuplai oksigen (aerator) yang berfungsi untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut dalam air agar tetap tinggi.
e. Pompa resirkulasi (water recirculation pump) yang berfungsi untuk mengarahkan aliran air.
f. Termometer yang berfungsi untuk mengetahui suhu pada akuarium.

5. Jelaskan prinsip kerja gravitasi untuk mengeluarkan air dalam resirkulation water system!
Air yang berisi limbah organik (sisa pakan dan kotoran ikan) dialirkan ke bak pengendapan. Dalam bak, partikel organik yang berukuran besar dan tidak terlarut akan mengendap akibat adanya perlambatan air. Endapan akan dibuang secara teratur melalui saluran pembuangan yang ada di dasar bak.
Sementara limbah berukuran kecil yang tidak mengendap akan diteruskan ke bak filter I. Dalam bak filter ini, air bergerak dari bawah keatas. Kemudian lapisan karang akan menyaring limbah padat, sedangkan lapisan arang akan mengikat kation ammonia. Proses ini diulang pada bak filter II, sehingga air yang keluar menjadi bersih dan bebas dari zat beracun.


Daftar Pustaka

Akbar, R. A., (2003), “Efisiensi Nitrifikasi dalam Sistem Biofilter Submerged Bed, Trickling Filter dan Fluidized Bed”, Skripsi Sarjana Biologi, Institut Teknologi Bandung.

Baclaski, B. 2002. Biofilter Conditioning by Addition of Ammonium Hydroxyde, Harbor Branch Oceanographic Institution, IRCC, FAS 2360 Water Quality & System Operation.

Coklin, D. E. dan E. S. Chang. 1983. Grow out Techniques for American Lobster Humarus americanus. In J. P. MacVey. CRC Handbook of Mariculture, Vol. 1. CRC Press Inc., Boaca Raton, Florida.

Edhi, W.A. 2001. Dari Closed Recirculation System ke Closed System. Mitra Bahari No. 2 Thn. VI: 51-52.

Sudrajat, Yayat dan Bambang. 2002.Sistem BakterioFiltrasi sebagai Sarana Pasokan Air pada Penampungan Ikan Hidup.Buletin Teknik Pertanian, Vol. 7.

Yudha, Indra Gumay. 2005. Aplikasi Sistem Resirkulasi Tertutup (Closed Resirculation System) dalam Pengelolaan Kualitas Air Tambak Udang Intensif. Seminar Hari Air Sedunia 2005. Lampung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Copyright © 2011. Who lives in fear will never be free man . All Rights Reserved
Home | Contact | Facebook | Twitter | Term of use | Widget | Site map
Design by Herdiansyah . Published by Borneo Templates